Burung walet mula-mula membuat sarangnya
di atap gua,
sehingga untuk mengambil sarang burung walet sangatlah sulit dan
berbahaya. Untuk mengambil sarang burung walet di gua orang-orang harus
naik tangga bambu yang sangat tinggi dan kurang stabil. Di samping itu, sarang burung walet yang dari
gua adalah sumber
daya jadi siapapun
bisa menghasilkan. Tetapi
dengan budidaya sarang burung walet di dalam gedung tersebut
bisa menghasilkan semua sarangnya dengan sendirinya. Burung walet juga membuat
sarang di dalam rumah-rumah yang kosong. Oleh sebab itu orang-orang membeli
rumah yang sudah
disarangi oleh sekelompok
burung walet, kemudian
rumah itu dirubah menjadi
rumah peternakan sarang
burung walet. Karena
budidaya burung walet
di dalam rumah-rumah kosong adalah metode
yang sangat efektif untuk menghasilkan sarang
tersebut, orang-orang mulai membuat gedung khusus untuk budidaya sarang
burung walet. Proses budidaya burung walet
ini, terutama dilakukan
di pulau Jawa
dan sarang yang
dihasilkan adalah sarang
burung putih yang berkualitas
paling bagus dan termahal. Burung seriti juga bersarang di dalam gedung atau
rumah tersebut, tetapi harga sarangnya
sangat rendah dibandingkan
harga sarang burung walet. Oleh karena
itu, pemilik gedung kemudian menukar telur burung seriti dengan burung walet
sehingga induk burung yang menetaskan akan kembali ke gedung tersebut untuk
bersarang. Tujuan metode ini adalah mengisi gedung dengan burung walet, tetapi
sebelum bisa menukar telur pemilik gedung harus mempunyai lima puluh ekor
burung seriti atau lebih. Oleh karena
itu, pemilik gedung ingin burung
seriti berada dalam gedung tetapi tidak
mengambil sarang seriti
sampai gedungnya sudah
mempunyai banyak burung walet.
Tetapi kebanyakan telur
burung walet yang
ditetaskan hilang sehingga
proses ini lama
dan mahal.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar